Oleh : Abdul Kader
Literasi ibarat cahaya yang dapat menerangi sudut-sudut gelapnya bumi ini. Kita semua tentu mendambakan sebuah peradaban. Dan Literasi adalah embrio dari peradaban itu. Maka, proses yang harus kita tempuh adalah mengentaskan kebodohan dengan menggelorakan budaya literasi.
Nyalanya harus terus dikobarkan, semangat harus terus dipupuk serta nyali harus dijaga dan dirawat. Karena melangkah untuk suatu kebaikan tidaklah mudah, jalannya terjal. Harus melewati liku-liku, melintasi tepi dan tebing, walaupun jauh harus tetap ditempuh jua. Ditolak sosialisasi, ditertawakan, dianggap jual obat-obatan, diabaikan, bahkan diusir oleh pihak sekolah saya anggap bukanlah menjadi alasan untuk menyerah dan mundur, melainkan dijadikan sebagai suntikkan spirit untuk terus berjalan dan melangkah, meski harus tertatih-tatih.
Bisa kembali tergabung dengan Nyalanesia sebagai Sosialisator Program Literasi Nasional adalah hadiah terindah dalam hidup saya, setelah terlewati masa pengabdian di tahun 2020, banyak keringat yang telah diteteskan, ribuan langkah kaki membekas, lelah dan letih terbayar lunas ketika melihat senyuman di bibir anak-anak binaan saya karena karya mereka sudah berada dalam genggaman. Terlebih lagi saat mendapatkan kado istimewa dalam acara Festival Literasi Nasional 2020 yang dilaksanakan mulai tanggal 21-23 April 2021 kemarin MAN Kota Bima dan MIN Kota Bima berhasil masuk nomine 50 sekolah terbaik Nasional, ditambah lagi dengan siswa MAN 2 Kota Bima Muhammad Iqbal meraih juara 1 lomba puisi tingkat Nasional SMA/Sederajat, dan musikalisasi puisi MIN Kota Bima ditampilkan dalam acara tersebut. Tentu tidak mudah mendapatkan itu semua, harus dengan usaha keras, mengurangi waktu tidur, mengurangi waktu istirahat dan mengerahkan seluruh kemampuan. Di Nyalanesia (GMB-Indonesia) selain bisa mengembangkan diri, saya bisa berbagi motivasi, inspirasi dan mengajak anak-anak dan guru di Bima khususnya untuk berkarya, menerbitkan buku dalam program GSMB Nasional. Dan saya bertekad untuk memanfaatkan sisa hidup yang diberikan oleh Allah ini untuk terus berbagi manfaat kepada manusia lainnya. Karena saya teringat dengan hadits dari Rasulullah “Khairunnas Anfa’uhu Linnas” artinya: Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.
Langkah yang saya ambil tidaklah mudah. Tetapi saya merasa terpanggil untuk membangun sebuah believe kepada guru-guru dan anak-anak bahwa semua anak punya kemampuan masing-masing yang harus kita temukan, tidak bisa diremehkan dan disamakan dengan yang lain, jadi, stop men-judge dan menghakimi anak dengan sebutan bodoh. Karena masing-masing manusia terlahir dengan potensi masing-masing. Maka kehadiran Nyalanesia tujuannya adalah untuk memfasilitasi dan menyediakan wadah bagi anak untuk mengekspresikan dirinya terutama bagi yang memiliki passion dalam dunia kepenulisan untuk dapat menerbitkan coretan tangannya menjadi sebuah buku antologi bersama yang ber-ISBN.
Lewat tulisan ini saya ingin sampaikan kesan bahwa saya bahagia dan bersyukur bisa menjadi Sosialisator Program Literasi Nasional di Nyalanesia yang sangat luar bisa sudah memberikan impact yang nyata bagi pendidikan dan literasi di Indonesia. Dan dengan tergabungnya saya ini, saya ingin menjadi bagian dari orang yang bergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta tidak berpangku tangan melihat bangsa yang sedang mengalami masalah, melainkan mengambil kesempatan untuk berbuat dan mengambil peran.
Dalam momentum Pelantikan SPL Nasional dan PLD pada tangga 14 Juli 2021 kemarin sungguh adalah menjadi sebuah surprise yang paling berkesan ialah saya dapat bertemu dengan Bang Andy F Noya, walau secara virtual. Sosok yang sangat luar biasa, menjadi Role Model, sosok inspirator dan motivator bagi seluruh penggerak literasi di seluruh tanah air terutama saya pribadi, dengan keterbatasan ekonomi terlahir dari keluarga yang serba kekurangan, keluarga yang broken home, tantangan yang terus menerpa, ujian yang terus menerjang, tidak mampu merobohkan resistensi dirinya dalam menjalani hidup. Dimana saat itu ia berada dalam titik terendah dan hopeless, Tidak semua orang bisa bangkit dari keterpurukan itu, tetapi beliau membuktikan bahwa semua itu bisa dilewati dengan kesabaran, keikhlasan dan keberanian. Ending-nya beliau bisa menjadi seperti sekarang, menjadi orang yang berguna dan menginspirasi banyak orang, menjadi presenter dan tuan rumah Kick Andy, jurnalis, aktivis sosial dan Founder Benih baik. Semua itu tentu melewati proses panjang yang tidak mudah serta berkat doa dan ketulusan seorang guru yang telah menemukan bakat dan minatnya serta selalu men-supportnya. Sehingga sebagai wujud pembalasan dendamnya ia sering membagikan buku secara gratis karena dahulu dia terlahir dari keluarga yang kekurangan, sehingga membeli bukupun tidak mampu. Dalam pertemuan itu beliau berpesan, “Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan,” ujar Andy F Noya. Hidup hanya sekali, hiduplah untuk bermanfaat bagi sesama. Saya sangat senang bisa bertemu beliau apa lagi saya diberikan kesempatan bisa bertanya dan ngobrol langsung dengannya saat sesi tanya jawab.
Selain itu I am verry happy and verry proud bisa bertemu dengan sosok inspirator satu lagi Bang Bukik Setiawan, Pemikir Merdeka Belajar dan ketua Yayasan Guru Belajar. Beliau berani melakukan sebuah terobosan yang gila dengan konsisten untuk melakukan sebuah perubahan yang nyata, setelah 8 tahun menjadi PNS ia memutuskan untuk meninggalkan kemewahan untuk dapat melakukan hal-hal yang menurutnya lebih bermanfaat. Alhasil buah pemikirannya dipakai oleh semua orang sampai hari ini. Dalam melakukan sebuah gerakan perubahan, kita sering tidak anggap, diabaikan, ditertawakan bahkan dianggap gila. Lagi-lagi itu adalah sebagai ujian bagi orang yang melakukan terobosan perubahan dan bukan menjadi masalah. “Perubahan besar itu dilakukan oleh orang gila,” ujar Bukik Setiawan
Gila dalam tanda kutip, siap dianggap gila, siap dianggap aneh, siap ditertawakan, siap dikritisi. Karena satu tekad, terus berbagi manfaat meski jalannya sulit, harus melewati duri-duri dan bahkan berdarah-darah.
Terakhir harapan saya semoga semangat ini terus terjaga, nyala ini terus menyala dan semoga langkah ini diridhoi oleh semesta. Langkah baik untuk menggelorakan kampanye literasi di negeri tercinta. Semoga kesehatan, kebaikan, kebahagiaan selalu membersamai langkah baik kita dalam menjalani tugas mulia untuk menghidupkan mimpi-mimpi anak bangsa. Bergerak bersama dalam Menggiatkan Literasi Indonesia. Indonesia pasti Jaya. Percayalah, kebaikan yang kita tanam, akan berbuah kebaikan pula.
Bima, 18 Juli 2021