Berjuang Tak Mengenal Batas - Penggerak Literasi

Berjuang Tak Mengenal Batas

Oleh: Karyani, M.Pd. (KSPL 2021 Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat)

“Setiap pekerjaan pasti ada rintangan dan hambatan, tetapi itu jangan sampai melemahkan semangat. Justru jadikanlah itu cambuk untuk bisa terus mencari metode, teknik dan seni dalam berkomunikasi.”

Sosialisasi saya lakukan pada hari Selasa, 8 juni 2021 karena hari Senin saya mempersiapkan bahan-bahan untuk melakukan sosialisasi. Sebelumnya saya membuat janji dengan kepala sekolah dan alhamdulillah kita sepakati hari dan jamnya. Pada hari itu, saya berangkat dengan hati yang sedikit deg-degan membayangkan bagaimana penerimaan mereka nanti.

Sesampai di sekolah, saya sedikit kaget karena kepala sekolah sudah menyiapkan semua alat sosialisasi, seperti sound system. Mereka mengira saya akan sosialisasi dengan seluruh guru dan siswa di lapangan.

Akhirnya setelah saya menjelaskan, barulah mereka paham, alhamdulillah mendapat sambutan yang sangat menggembirakan. Kepala sekolahnya langsung menyatakan siap bergabung dan mendaftar.

Sosialisasi berikutnya, letak sekolahnya cukup jauh, sehingga pagi-pagi sekali sudah harus berangkat dari rumah karena tidak ingin mengecewakan mereka dengan menunggu. Sehingga saya bahkan terlalu cepat datang sebelum waktu yang sudah disepakati.

Begitu sosialisasi selesai, mereka sangat antusias untuk ikut program GSMB dan langsung mendaftar dengan panduan saya. Setelah acara pendaftaran dan pengisian form tanggapan selesai tiba-tiba listrik mati. Di tempat kami, kalau listrik mati jaringan telepon maupun internet juga kabur, sehingga laporan tertunda sampai sore, bahkan usai sholat maghrib baru menyelesaikan laporan, padahal saya paling tidak suka menunda pekerjaan, tapi apa boleh buat, begitulah nasib tinggal di Pelosok Lereng Gunung Tambora.

Artikel Terkait