Sudah 2 tahun berturut-turut sejak 2020 lalu SMP Regents School Bali aktif di Festival Literasi Denpasar, sebuah kegiatan literasi berkarya membuat buku sekaligus berlomba di bidang penulisan puisi dan cerpen berskala nasional.
Bagian uniknya adalah, murid-murid di sekolah ini sebetulnya lebih fasih memakai bahasa Inggris dalam percakapan mereka sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Makanya saya salut pada sekolah ini yang mau mendorong murid-muridnya keluar dari zona nyaman mereka dengan aktif di kegiatan literasi yang memakai bahasa Indonesia.
Bukan hal yang mudah tentunya karena para guru di sekolah ini pasti butuh tenaga ekstra dalam mengajak murid-murid, menyemangati, juga membimbing siswa siswinya sampai bisa menghasilkan tulisan puisi dan cerpen berbahasa Indonesia yang sesuai dengan standar EYD (Ejaan Yang Disempurnakan/Indonesian Spelling System).
Karena unik, saya mengikuti perkembangan sekolah ini di ajang Festival Literasi Denpasar. Tahun 2020 lalu, SMP Regents School Bali tak ada 1 pun meloloskan muridnya di tingkat kota. Itu artinya kans maju di tingkat nasionalpun terhenti.
Tapi sekolah ini tidak putus asa. Catet ya. Mereka tidak berputus asa! Sekolah ini tetap berusaha ikut lagi di ajang Festival Literasi Denpasar 2021. Mereka tetap fokus berkarya. Soal prestasi urusan belakangan. Yang penting berani berkarya terlebih dulu demi mengasah kemampuan yang lebih baik lagi ke depannya.
Di bagian ini ingatlah selalu. Usaha takkan pernah membohongi hasil. Berkat ketekunannya, tahun ini SMP Regents School Bali akhirnya bisa mengukir prestasi di tingkat kota. Salah satu murid di sekolah ini, Darren Davian Gunadi berhasil masuk 10 Besar Karya Cerpen Terbaik Tingkat Kota Denpasar di ajang Festival Literasi Denpasar 2021 yang diikuti 8.968 total peserta. Bisa menjadi Top Ten mengalahkan ribuan peserta lainnya tentu hal yang sangat membanggakan. Apalagi untuk anak yang selama ini lebih suka memakai bahasa Inggris saat berkomunikasi. Menulis cerpen memakai bahasa Indonesia jelas keluar dari zona nyamannya. Anak ini sudah pasti gigih berusaha. Tulis, hapus, ditulis lagi, dihapus lagi sampai mendapatkan kalimat yang pas.
Cerita tak kalah seru juga dialami Mandy salah satu siswi di sekolah ini. Sekalipun karya Mandy tidak tembus di tingkat kota, tapi cerpen tulisan Mandy masuk 50 besar cerpen terpilih tingkat sekolah yang akan dibukukan menjadi buku sekolah. Buku yang membawa kehormatan dan nama baik sekolah.
Saat namanya diumumkan masuk 50 karya terbaik tingkat sekolah, dengan gembira Mandy berkata, “Yes! Puisi sudah. Cerpen juga sudah. Ternyata aku bisa!”
Aku bisa! Itu artinya kamu pun bisa! Kita bisa! Sebab di mana ada niat, di situ pasti ada jalan. Terima kasih Regents School Bali. Semangat dan keberanian kalian mau tekun berkarya sudah menjadi berkat yang sangat luar biasa. Bersama kita bisa! Ayo berusaha! Ayo terus berkarya. Amin terpujilah Tuhan.
Denpasar, 4 November 2021
Jemima Mulyandari