BANGKITKAN LITERASI NEGERI BERSAMA NYALANESIA - Penggerak Literasi

BANGKITKAN LITERASI NEGERI BERSAMA NYALANESIA

BANGKITKAN LITERASI NEGERI BERSAMA NYALANESIA

NURIJMALASARI, M. Pd.

           220519_KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Nurijmalasari, M. Pd adalah SPL Tahun 2022 dengan nomor ID 220519 Tinggal di sebuah daerah hasil dari Persekutuan Pitu Ulunna Salu dan Pitu Baqbana Binanga sebagai dasar keberadaan kerajaan di wilayah Mandar. Histori ini tidak bisa dipisahkan dari lahirnya salah satu kabupaten di jazirah Mandar yaitu Kabupaten Polewali Mandar yang merupakan salah satu dari 6 Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.  Saat ini Kabupaten Polewali Mandar terbagi atas 16 wilayah kecamatan, yakni : Kecamatan Polewali, Kecamatan Binuang, Kecamatan Anreapi, Kecamatan Matakali, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Tapango, Kecamatan  Mapilli, Kecamatan Campalagian, Kecamatan Luyo, Kecamatan Tinambung, Kecamatan Balanipa, Kecamatan Limboro, Kecamatan Alu, Kecamatan Tubbi Taramanu, Kecamatan Matangnga, dan Kecamatan Bulo. Pada tahun 2022 sebanyak 311 sekolah dasar, 86 sekolah SMP, 17 Sekolah SMA dan 28 Sekolah kejuruan. Kesemua sekolah ini tersebar diberbagai wilayah di Kabupaten polewali mandar terbentang dari pesisir pantai hingga pedalaman.

Terpuruknya angka literasi Indonesia secara umum di dunia berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.Programme for International Student Assessment (PISA) diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) member, juga secara khusus rapor pendidikan daerah kabupaten polewali mandar di bawah angka 50% pada indeks literasi secara khusus. Hal ini menjadi salah satu dorongan kuat dalam nurani saya sebagai anak mandar untuk bergerak melakukan hal positif meskipun hanya sebagai nyala yang redup untuk memberi cahaya di tengah gempuran dampak negative digitalisasi yang merongrong pula anak negeri.

Sangat sulit kita temui akhir-akhir ini anak-anak yang betah duduk berlama-lama membaca buku di perpustakaan ataupun pojok baca. Namun mereka lebih betah nongkrong dengan sebuah handphone berlama-lama menghabiskan tontonan drama yang mereka sukai ketimbang buku-buku sastra seperti puisi, cerpen dan novel dalam layar handphone mereka. Inilah realitas tantangan besar negeri ini, ketika kita membuka kran perubahan kita bablas pada hal yang sangat urgen demi masa depan negeri.

Syukurnya, platform Nyalanesia  karya anak bangsa sebagai wujud dari menjawab tantangan berat itu  menyajikan puluhan program literasi terintegrasi yang memfasilitasi Akademisi Indonesia untuk menerbitkan karya. Saya Mengikuti program ini dari tahap KSPL hingga lolos menjadi SPL tahun 2022, bergabung dalam kegiatan ini menjadi pengalaman hebat dan luar biasa dalam hidup saya, karena saya merasa memiliki arti dan tanggung jawab terhadap perubahan literasi Indonesiaku.

Menjabangi daerah di Kabupaten Polewali Mandar mulai dari sekolah daerah pesisir hingga jauh ke pedalaman, bahkan saya juga menyebrang  ke Kabupaten Majene setelah mendapat ijin dari pusat karena di daerah mereka tidak ada SPL 2022 yang bertugas. Berpuluh-puluh sekolah telah saya tawarkan program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB 2022), sebuah program yang menggeliatkan emosi para penulis muda, memberikan mereka ruang untuk akhirnya mampu membuat karya. Bahkan dengan adanya hadiah voucher pengkaryaan buku menjadi anugrah besar bagi para guru dan siswa menjadi seorang penulis.  Salah satunya sekolah kami telah menggunakan beberapa voucher tersebut untuk menerbitkan buku “Labirin Hatiku” dan “Rindu Belum selesai”. Nyalanesia menjadi sebuah platform dengan gagasan yang luar biasa karena melakukan pengkaryaan sekaligus memberikan reward ataupun anugrah kepada para penggiat literasi itu dalam sebuah ajang festival literasi nasional  Februari tahun 2023 nanti.

Pengalaman pahit yang saya rasakan selama Mengikuti kegiatan SPL 2022 sangat banyak, termasuk penolakan halus, sindiran halus namun itu adalah pelajaran-pelajaran berharga dalam mempertahankan estafet nyala dalam genggaman saya bagaimana caranya tetap bisa “Menyala” dari pintu sekolah yang satu ke sekolah yang lain. Saya tidak pernah jera dengan penolakan, karena saya yakin kesempatan selalu ada selama hati kita memiliki harapan. Terimakasih kepada sekolah-sekolah yang menolak ajakan saya tahun ini sungguh anda telah kalah ribuan langkah dari sekolah lain, yang telah lebih dulu mencuri start membawa anak negeri ke gerbang gemilang, bagi anda sekolah yang telah bersama kami ucapan terimakasih tak berhingga karena menjadi agen perubahan untuk negeri ini menjadi lebih baik, karena  BELAJAR ADALAH BERPIJAR, MENDIDIK ADALAH MEMIMPIN, BERKARYA ADALAH BERNYAWA.

Menjadi SPL tahun 2022 akan menjadi kenangan terbaik saya selama tahun 2022 ini sebuah pencapaian pribadi yang tidak pernah saya tuliskan dalam diary resolusi tahun 2022, namun bertemu NYALANESIA adalah Rahmat dari Allah karena orang-orang yang bekerja dengan mereka adalah bekerja dari hati untuk negeri Indonesia. Terimakasih Nyalanesia, terus berkarya, terus bekerja, terus tulus dan Ikhlas, terus mengabdi menyebar Nyala dalam dada anak-anak Negeri

Artikel Terkait