Langkah Kecil yang Berarti - Penggerak Literasi

Langkah Kecil yang Berarti

Tak ada yang tak mungkin, tak ada yang tak bisa, selagi mau berusaha dan menyalakan api semangat“.

***

Sejak ditetapkannya sebagai Kandidat Sosialisator penggerak Literasi tahun 2021 pada tanggal 27 Mei 2021 yang lalu. Saya senang sekali dan bersyukur tiada henti karena di beri anugerah oleh Tuhan yang luar biasa. Ini merupakan kesempatan emas yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Selain rasa bahagia yang menyelimuti hati. Namun, juga ada perang dalam jiwa, rasa cemas dan khawatir yang mendera. Semuanya campur aduk jadi satu. Maklum saya hanya manusia biasa. Dalam pikiran saya juga timbul tanda tanya besar.

“Langkah apa yang akan saya lakukan?”.

Dengan menyandang predikat KSPL 2021, ada tugas mulia yang menanti. Saya harus bisa melakukannya dengan sebaik mungkin. Karena menurut saya proses itu tidak akan mengkhianati hasil. Merenung sejenak untuk memikirkan langkah kecil yang akan saya lakukan di uji penerjunan ini. Saya berharap saya bisa melakukannya dengan sebaik mungkin. Saya tanamkan dalam jiwa bahwa saya harus bisa melakukan yang terbaik di kesempatan yang berharga ini. saya harus semangat melakukan tugas mulia dengan hati. Tak lupa, saya juga selalu memohon kepada Tuhan agar selalu ditunjukkan kemudahan dalam melaksanakan tugas ini karena dalam doa-doa yang terpanjatkan terselip harapan dan juga akan ada jalan di setiap usaha dan kerja keras serta Tuhan tidak akan menyia-nyiakan usaha yang sungguh-sungguh.

Tanggal 7 Juni 2021 merupakan tanggal yang mendebarkan sekaligus mengharukan, karena merupakan jadwal uji penerjunan KSPL. Tugas sudah di depan mata, saatnya saya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kabupaten Sumenep. Dengan menebarkan virus literasi kepada generasi penurus bangsa dan mengajaknya berkarya bersama membangun negeri kita tercinta. Meski ini merupakan langkah kecil yang saya lakukan, namun saya yakin ini akan sangat berarti untuk kehidupan di kemudian hari dan berguna untuk kemajuan bangsa ini.

Sebelum uji penerjunan saya mendapatkan bekal tiga hari pelatihan daring dari Nyalanesia. Untuk menambah bekal, Saya membaca juknis dan mencoba memahami agar bisa mensosialisasikan dengan baik. Selain itu saya juga   menyiapkan mental yang kuat karena ada dua opsi dalam hal ini antara di Terima dan di Tolak.  Opsi yang kedua yang selalu ada dalam benak saya “Jika di tolak saya harus siap, tapi hati kadang kecewa.” Maka dari itu saya berusaha menguatkan tekat dan menyalakan api semangat yang membara. Tak boleh kendor dan tak boleh patah semangat dalam melaksanakan tugas mulia ini, apapun yang terjadi.

Berbekal izin dari suami, restu dari orang tua, support dari sahabat, serta izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, bismillah saya ucapkan di langkah awal saya dalam melakukan sosialisasi GSMB Nasional 2021 dengan harapan di setiap langkah kecil saya dapat ridho dari Tuhan dan bisa bermanfaat untuk orang banyak dan juga Indonesia tercinta.

Selasa tanggal 8 Juni 2021 hari pertama saya melakukan langkah kecil dalam uji penerjunan. Meski di tanggal 7  saya sudah berencana untuk melakukan sosialisasi. Namun, Tepat di hari itu saya tidak bisa melakukan sosialisasi karena di sekolah ada rapat kelulusan. Kebetulan saya adalah guru di SDN Lenteng Barat I Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep yang mengemban tugas di kelas VI.

Tempat sosialisasi yang pertama di Kecamatan sebelah, tepatnya di SDN Batuan I. Sekitar jam 11.00 WIB saya minta ijin Bapak Kepala Sekolah untuk pamit lebih dahulu  karena akan melakukan sosialisasi ke SDN tersebut. Setelah melalui perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya sampailah di pintu gerbang SDN Batuan I, mata saya disuguhi Pemandangan yang luar bisa. Sekolah tersebut banyak pepohonan hijau nan rindang yang tertata rapi, indah sekali. Gumam saya dalam hati.

Saya langkahkan kaki menuju ruang kepala sekolah dengan tekad yang kuat serta semangat membara saya memberanikan diri dan mencoba menghilangkan rasa takut dalam dada.

“Assalamualaikum.” Sapa menyapanya

Setelah dipersilakan duduk. saya melihat kepala sekolahnya yang begitu ramah, karena ramahannya menjadi suatu hal yang bisa membangkitkan semangat dalam melakukan sosialisasi ini. setelah saya memperkenalkan diri, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan program GSMB nasional 2021 ini. Respon yang sangat baik dari kepala sekolah . Cukup lama saya di SDN Batuan I, akhirnya saya pamit pulang.

“Saya mohon kabar selanjutnya ibu.” Itulah kata terakhir yang saya ucapkan. Di sepanjang perhajanan pulang, semangat saya semakin membara karena saya bisa menyampaikan program yang di adakan oleh Nyalanesia, yaitu GSMB Nasional 2021 dan saya berharap bisa bergabung dalam program tersebut. Saya lihat kepala sekolahnya sangat tertarik, namun akan melakukan musyawarah dengan Tim Literasi sekolah dan juga dewan guru. Walau terik mentari mengiringi perjalan saya. Tak terasa karena sambutan ibu kepala sekolah yang luar biasa. Tak terasa sampailah saya di rumah.

Target sekolah kedua pun sudah ada, saya akan mengunjungi sekolah di Kecamatan sebelah, namun kali ini bukan Kecamatan Batuan, namun Kecamatan Ganding. Sekolah yang saya tuju sekolah yang cukup maju dengan prestasi yang segunung. Siswanya pun lumayan banyak. Saya berharap sekolah itu bisa meningkatkan kegiatan literasinya dengan memfasilitasi guru serta siswanya untuk berkarya bersama.

Saya lajukan sepeda. Di sepanjang perjalanan saya selalu panjatkan doa dalam hati semoga saya bisa diterima dengan baik di sekolah-sekolah yang saya kunjungi. Tanpa terasa sampailah di SDN Bataal Barat I kecamatan Ganding dengan cat warna orange yang berhias di dinding gedung sekolah. Saya parkir sepeda ada dua orang guru berlalu lalang di halaman sekolah. Saya menemuinya dan bertanya

“Apakah ada kepala sekolah”. Tanya saya

“Ada Ibu”. Ia menjawab

Saya pun diantar menuju ruang kepala sekolah. Setelah itu saya duduk di hadapan kepala sekolah dan mulai menjelaskan kepentingan saya ke sekolah tersebut. Sayapun menjelaskan panjang lebar tetang program yang di adakan oleh Nyalanesia ini. Setelah itu saya melanjutnya perjalanan ke sekolah di Kecamatan Guluk-Guluk .

Tak ada kata lelah walau  sudah seminggu masa penerjunan berlalu, saya terus mengepakkan sayap untuk menyisir sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep. Setiap hari langkah saya dari kecamatan yang satu ke kecamatan lain. Mulai dari ujung utara hingga ujung timur. Tetes keringat yang mengucur dan lelah yang mendera tak ada artinya di bandingnya dengan senyum para generasi bangsa kelak di kemudian hari .

Setelah dilakukan sosisalisasi saya membangun komunikasi dengan para kepala sekolah. Hampir di waktu luang saya, saya mencoba menghubungi para Kepala sekolah. Dengan membangun komunikasi yang baik yang awalnya biasa-biasa saja,  yang sudah tertarik  ataupun yang tidak tertarik dengan program ini akan memutuskan untuk bergabung.

Berkat dukungan serta support dari orang terkasih. Hingga di ujung masa uji penerjunan ini, sekitar 44 sekolah yang mendapatkan sosialisasi Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2021. Ini di luar prediksi dan ekspektasi saya. Syukur yang tak terhingga terpanjatkan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk apresiasi terhadap program ini.

Jejak suci ini akan tetap terukir dalam jiwa akan menjadi sejarah yang tak aka terlupa. Dengan langkah kecil dalam menebar virus literasi akan menjadi langkah besar di suatu saat nanti.

Artikel Terkait