“Man Jadda Wajadda (Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil), Man Shobaru Zhafira (Siapa yang Bersabar Akan Beruntung, Man Yazro Yahsud (Siapa yang Menanam Akan Menuai)- kochiefrog.com”
Tiga peribahasa Bahasa Arab di atas merupakan gambaran bahwa terpilihnya kami menjadi sebagai Sosilisator Penggerak Literasi Nasional (SPL Nasional) tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan. Penuh perjuangan dengan sungguh-sungguh dan tak lepas dari banyak masalah serta rintangan. Itu semua kami hadapi di lapangan dengan tabah dan penuh kesabaran, sehingga terpilihlah kami sebagai SPL Nasional 2021. Ini sesuai dengan pepatah lain mengatakan bahwa hasil tidak akan menghianati proses atau ikhtiar.
Sungguh merupakan salah satu anugerah luar biasa dalam hidup atas terpilihnya saya menjadi salah satu Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2021. Ini berarti saya masih bisa melanjutkan menyalakan api literasi di bumi pertiwi bersama Nyalenesia terutama dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional.
Kesan Bertemu dengan Andy F Noya dan Bukik Setiawan dalam Pelantikan
“Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari (Al Ghozali)”
Quote dari Al-Ghozali di atas mengisaratkan bahwa roda kehidupan terus berputar terkadang ada di bawah dan terkadang ada di atas. Banyak orang sukses dalam menapaki kehidupan terkadang harus melalui jalan yang berliku dan terjal untuk mencapai mimpinya di masa depannya. Begitu juga yang dialami Mas Andy F Noya yang terkenal sebagai Host Kick Andy dan juga Mas Bukik Setiawan dalam pelantikan SPL 2021.
Mas Andy F Noya mengalami kehidupan yang keras dan cobaan hidup dengan kondisi perokonomian yang pas-pasan. Kondisi semacam ini yang menempa Mas Andy F Noya sebagai pribadi yang kokoh bagaikan karang di samudera yang sangat kuat menahan gempuran ombak besar dan mengantarkan beliau menjadi orang yang sukses seperti sekarang.
Mas Bukik Setiawan yang berani keluar dari zona nyaman. Beliau sudah menjadi Dosen PNS Univertitas Airlangga dan juga pernah menduduki jabatan yang strategis, yaitu Ketua Program Studi Magister Perubahan dan Pengembangan Organisasi serta Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan Fakultas Psikologi, tapi itu semua ditinggalkan karena idealisme dan mengejar mimpinya. Perjuangan tanpa henti dan tidak sebentar Beliau menyakinkan khalayak tentang konsep merdeka belajar. Kini Beliu sukses sebagai Ketua Yayasan Guru Belajar, Pendiri Komunitas Guru Belajar Nusantara dan Jaringan Sekolah Madrasah Belajar, inisiator Lingkar Daerah Belajar dan masih banyak lagi kiprahnya dalam memajukan pendidikan bangsa.
Dari perjalan hidup kedua tokoh tersebut membuka mata kita bahwa untuk suskses dan membuat perubahan itu perlu proses yang panjang dan istikomah pantang menyerah. Dihadirkannya dua tokoh tersebut dalam pelantikan SPL 2021 sungguh terkesan dan sangat menginspirasi kami untuk menjadi agen perubahan terutama dalam bidang literasi bersama Nyalanesia dengan program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional.
Harapan Saat Menjadi Penggerak Literasi
“Bagaimanapun beratnya sebuah permulaan, jangan menyerah, tumbuhkan semangat juang, mental positif, dan optimisme untuk hari esok yang lebih baik (Andrie Wongso)”
Saya pribadi mengakui bahwa pada awal memulai kegiatan sebagai Kandidat Sosialisator Penggerak Literasi (KSPL) sangat berat, namun karena panggilan jiwa untuk ikut berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa agar melek literasi langkah menjadi ringan. Semangat juang tumbuh dan optimis serta pantang menyerah.
Harapan saat menjadi penggerak literasi adalah saya bisa mengedukasi banyak sekolah untuk terlibat dalam Gerakan Menulis Buku Nasional. Dengan gerakan ini akan berdampak besar pada siswa untuk berfikir kritis yang dituangkan dalam karya buku ber-ISBN. Gerakan ini akan memicu terlahirnya penulis-penulis baru yang masih duduk di bangku SD/ MI samapi SMA/ SMK/ MA. Bila gerakan ini dilaksanakan secara istikamah maka akan melahirkan penulis-penulis yang hebat di masa yang akan datang. Gerakan literasi ini akan mencerdaskan anak negeri di bumi pertiwi.