MEMBUMIKAN LITERASI DI PELOSOK BUMI SARABAKAWA
Fathul Jannah
“Bu, apakah ikut daftar SPL Nasional 2022?”. Malam itu saya mendapat pesan WhatsApp dari salah satu teman. Beliau mengirimkan foto hasil seleksi tahap satu, dan nama saya tertera disana. Sungguh tidak menyangka bila lolos, karena tahun lalu saya gagal lolos di tahap seleksi pertama. Seleksi adminitrasi berhasil saya lalui hingga akhirnya seleksi ke 2 yaitu proses pembuatan video. Proses pembuatan video untuk campaign pun harus susah payah saya lalui, hingga di detik-detik hari terakhir saya mampu mengumpul video tersebut. Tahap demi tahap saya lalui, hingga akhirnya lolos hingga tahap Uji Penerjunan. Seleksi yang tidaklah mudah, diantara 3000 peserta hingga menyisakan 750 peserta.
Begitu tinggi semangat saya untuk mengikuti seleksi SPL Nasional 2022. Karena di kota saya menulis dan menghasilkan sebuah karya buku merupakan hal yang langka terjadi. Jauhnya akses percetakan yang terletak di Ibukota provinsi mengakibatkan jarangnya hasil tulisan peserta didik, guru-guru bahkan kepala sekolah dibukukan dan dicetak.
Bagi saya literasi sangat penting, apalagi sebagai seorang pendidik di Sekolah Dasar, literasi sangat penting dikuasai oleh anak-anak sebagai bekal mereka dalam menjalani pembelajaran di Sekolah Dasar. Membaca dan menulis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak saat memasuki bangku kelas 1.
Kini saatnya telah tiba saya menemban tugas dalam Uji penerjunan untuk mensosialisasikan program GSMB Nasional ke sekolah-sekolah di Kabupaten Tabalong. Hal yang pertama saya lakukan adalah mengadakan sosialisasi di sekolah saya sendiri yakni SDN 2 Tanjung. Alhamdulillah kepala sekolah serta rekan sejawat antusias mengikuti sosialisasi dan berencana ingin mendaftar. Selain itu saat saya melakukan sosialisasi dengan anak-anak kelas VI A dan VI B mereka sangat antusias untuk diajak menulis puisi dan senang hasil karya puisi mereka akan dibukukan.
Hari kedua saya bertandang ke kantor Koordinator Wilayah Kecamatan Tanjung untuk bertemu dengan Pengawas SD dan SMP. Saya berencana melakukan kolaborasi dengan pengawas agar dapat memberikan kesempatan untuk melakukan sosialisasi saat rapat KKKS di Kecamatan Tanjung. Respon positifpun diberikan oleh Pengawas, Bapak Najibul Khairani, malahan beliau meminta saya untuk membuat jadwal sosialisasi dengan nama-nama sekolah sesuai rujukan beliau.
Senin, 8 Agustus 2022, saya hadir di rapat KKKS, bertemu langsung dengan kepala-kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar se-Kecamatan Tanjung untuk menyampaikan jadwal sosialisasi dengan harapan sekolah tujuan siap menerima saya saat sosialisasi nanti.
Hari selanjutnya saya melakukan sosialisasi di SD Negeri 2 Belimbing, saat itu saya langsung bertemu dengan ibu Susanty selaku PLh dikarenakan Kepala Sekolahnya baru saja pensiun di bulan Juni. Saya melakukan sosialisasi dengan 2 guru lain. Bu Susanty sangat tertarik dan berkeinginan kedepannya gerakan menulis dapat dijadikan kegiatan ektrakurikuler di sekolahnya nanti. Beliau juga bercerita bahwa saat remaja sering mengirimkan puisi ke majalah Anita dan berhasil diterbitkan. Bahkan beliau hingga saat ini masih sering menulis puisi hingga lebih dari 3 buku namun belum pernah dicetak dan dibukukan.
Jumat, 12 Agustus, langkah kaki saya bergerak menuju SMP Negeri 2 Tanjung, sekolah tempat saya membina ilmu 22 tahun yang lalu. Memasuki gerbang sekolah, suasana yang sungguh berbeda. Saya pun menuju tempat pertemuan yakni Perpustakaan SMP Negeri 2 Tanjung, langkah kaki saya berhenti tepat di depan mading yang ada di Perpustakaan. Mata ini tertuju pada isi mading, ada sebuah cerpen yang berjudul “Awal Bertemu Dengannya” karya Rezi Putra Daud dari IX D dan sebuah puisi berjudul “Ibu” karya Hemalika Annisa Maharani dari VII B. Sungguh cerpen dan puisi sangat indah dan menarik yang ditulis oleh anak-anak SMP Negeri 2 Tanjung. Di perpustakaan kehadiran saya disambut oleh Husnul Khotmawati, guru Bahasa Indonesia. Saya melakukan sosialisasi dengan beberapa guru dan beberapa siswa yang aktif di mading sekolah. Salah satunya adalah Rezi, siswa kelas IX. Dia sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional karena ingin semua cerpen yang ditulisnya dapat dibukukan dan mengikuti lomba Nasional.
Tak terasa waktu sosialisasi tinggal 2 hari lagi, 19 Agustus 2022 saya bertandang ke SD Negeri 2 Hikun. Sosialisasi dilakukan bersama semua dewan guru dan beberapa siswa kelas VI. Guru-guru sangat bersemangat untuk mengikuti dan ingin bersama-sama menghasilkan karya puisi yang nantinya akan dibukukan dan dijadikan sebagai kenang-kenangan untuk anak kelas VI yang lulus.
Hari terakhir sosisalisasi pun tiba. Hari ini saya melalui perjalanan yang cukup jauh yaitu menuju sekolah di perbatasan Provinsi. Sebuah Sekolah Dasar yang terletak di Desa Jaan Kecamatan Tanjung. Sebuah sekolah yang masih tidak memiliki akses listrik dan internet. Sekitar 30 menit saya berkendara dan akhirnya sampai di SD Negeri 2 Pamarangan. Saya disambut oleh teriakan anak-anak disana, saat itu mereka sedang istirahat. Saya memasuki kantor dan diterima oleh kepala sekolah, Bapak Ardiansyah. Beliau bercerita bahwa Desa Jaan masih tidak memiliki akses listrik dan hanya menggunakan tenaga surya, namun melihat antusias anak-anak dalam menerima kehadiran saya menumbuhkan semangat untuk mengajak anak-anak disana menghasilkan karya tulisan semakin menggebu.
Semoga dengan adanya Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional dapat merambah ke sekolah-sekolah di seluruh pelosok Kabupaten Tabalong. Mari kita bumikan literasi di Bumi Sarabakawa kita tercinta ini, bahkan di seluruh pelosok negeri kita Indonesia.
FATHUL JANNAH, lahir dan besar di kota Tanjung, sebuah kota yang terletak paling ujung dari Provinsi Kalimantan Selatan. Berasal dari keluarga dengan ayah dan ibu seorang Pendidik, membuat darah itu mengalir juga dijiwanya. Saat ini mengabdikan dirinya di SD Negeri 2 Tanjung. Menulis adalah hal yang baru. Bercita-cita agar sekolah-sekolah di Kabupaten Tabalong bisa menghasilkan karya buku-buku.