MENJELAJAH SEKOLAH MEWUJUDKAN RASA SYUKUR NIKMAT - Penggerak Literasi

MENJELAJAH SEKOLAH MEWUJUDKAN RASA SYUKUR NIKMAT

MENJELAJAH SEKOLAH MEWUJUDKAN RASA SYUKUR NIKMAT

Asep Kurniawan Kaustar

Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan dan hasil dari pendidikan.  Saat pandemi covid-19, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilalui dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dengan istilah lain Belajar Dari Rumah (BDR). Dengan demikian penggunaan gawai menjadi keharusan demi kelancaran KBM sedangkan Guru, Siswa dan Orang Tua harus melek teknologi adalah keniscayaan.  Disrupsi pembelajaran terjadi dan tak bisa dielakan. Hal tersebut menjadi konsukuensi akibat pandemi dan munculnya era revoulsi industry 4.0.

Guru yang tak kreatif akan kewalahan menghadapi pembelajaran dimasa pandemi. Siswa dituntut lebih mandiri dan Oarng Tua diharapkan memfasilitasi anak-anaknya agar pendidikan tetap berjalan. Keadaan demikian berujung pada evaluasi pemerintah yang akhirnya menetapkan telah terjadi “Learning Loss”. Menurut The Glossary of Education Reform (https://edglossary.org/) Learning Loss diartikan sebagai kehilangan atau keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang merujuk pada progress akademis, umumnya terjadi karena kesenjangan berkepanjangan atau diskontinuitas dalam pendidikan. Selain target kurikulum tidak tercapai, perilaku siswa terkena imbasnya. Akhlak pelajar mengalami penurunan, jiwa sosial terkikis belum lagi efek dari radiasi gawai yang hamper tiap hari digunakan untuk pembelajaran. Terbiasa menggunakan gawai menyebabkan lama kelamaan siswa jauh dari buku dan individual.

Bagi mereka gawai dirasa lebih menarik dari buku. Kegiatan literasi semakin marak terutama Literasi Digital tak terelakan, ini menjadi salah satu tugas saya sebagai pendidik untuk mengawal agar literasi terus tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat kepada semua. Diharapkan melalui Literasi Digital menjadi pintu gerbang bagi pendidik, siswa dan orang tua mendapatkan pendidikan literasi.

Efek pandemi, disrupsi Pendidikan, loss learning tercermin dalam Rapor Pendidikan Tahun 2021 yang telah diterima oleh setiap satuan Pendidikan. Saya sebagai pendidik yang mendapatkan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik, merasa resah dengan Rapor Pendidikan Tahun 2021. Salah satu komponen yang harus mendapat perhatian adalah tentang Literasi.

Hal tersebut mengharuskan saya menjelajah dunia maya untuk mencari formula agar Literasi di tahun berikutnya tidak “Merah” lagi. Dalam penjelajahan di dunia maya tepatnya di media sosial, saya menemukan program Sosialisator Program Literasi (SPL) Nasional yang diprakarsai oleh Nyalanesia. SPL Nasional sebagai pegiat dan penggerak literasi dilatih dan dikembangkan hingga mampu secara professional mensosialisasikan program-program literasi Nyalanesia sekaligus membangun kolaborasi dengan ribuan sekolah di Indonesia. Sedangkan Nyalanesia adalah startup pengembang program literasi sekolah terpadu yang memfasilitasi siswa dan guru agar dapat menerbitkan buku, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi.

Setelah mempelajari informasi tentang SPL Nasional, saya memberanikan diri untuk mendaftar dan melewati setiap tahap seleksi mulai dari tahap seleksi administratif, tahap campaign Media Sosial Program GSMB Nasional 2022, tahap Uji Pemahaman Program hingga pada titik ini tahap pengukuhan sebagai Kandidat SPL Nasional.

Sebagai Kandidat SPL Nasional saya mendapatkan dukungan dari Keluarga, Kepala Sekolah, Pengawas Pembina, Komite Sekolah dan Rekan-rekan Guru di sekolah saya. Dukungan tersebut menjadi energi positif bagi saya untuk terus memperjuangkan majunya literasi melalui program-program literasi yang ada di Nyalanesia.

Pada tahap Kandidat SPL Nasional 2022, Uji Penerjunan harus dilalui. Kandidat SPL Nasional harus membawa program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional Tahun 2022 kepada sekolah-sekolah di wilayah domisili saya yakni Kota Tasikmalaya. GSMB Nasional bagi saya diharapkan bisa mengobati keresahan saya, kami tenaga pendidik dan siswa kami bisa mendapat Pendidikan literasi.

Uji Penerjunan yang dimulai 1 Agustus 2022 dan berakhir pada 22 Agustus 2022 saya berhasil mensosialisasikan GSMB Nasional Tahun 2022 kepada 31 sekolah di wilayah Kota Tasikmalaya. Menjelajah ke 31 sekolah telah memaksa saya untuk merasakan berbagai macam kisah pahit dan manis.  Kisah-kisah tersebut bagi saya merupakan proses pengembangan diri saya dan menjadikan saya semakin optimis bahwa keresahan saya akan berakhir.

Selain mendatangi sekolah-sekolah, sebagai Kandidat SPL Nasional berkewajiban berkolaborasi dengan pihak ketiga, baik dinas, instansi, Lembaga, atau komunitas yang beririsan dengan literasi maupun Pendidikan. Saya harus mengalami penjelajahan yang berliku untuk dapat berkolaborasi. Akhirnya Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XII Jawa Barat dan Forum Guru Menulis telah resmi berkolaborasi dengan saya dan Nyalanesia. Banyak petunjuk, nasihat dan dukungan dari proses kolaborasi dengan instansi-instansi tersebut.

31 sekolah yang telah saya datangi, tidak semuanya mendukung program GSMB Nasional, bahkan ada yang berkomentar bahwa literasi mengganggu pelajaran sekolah.  Mendapat komentar demikian saya hadapi dengan senyum dan pikiran positif saja. Secara perlahan dan sopan saya menjelaskan betapa pentingnya pendidikan literasi dan bagaimana meramu kegiatan litersi untuk menunjang kesuksesan Pendidikan di sekolah sehingga bermanfaat untuk siswa dan warga sekolah serta masyarakat pada umumnya. Bahkan saya sampaikan bahwa literasi bisa membekali siswa untuk menghadapi proses Pendidikan ditingkat lanjut, bahkan sebagai bekal hidup di masyarakat.

Pengalaman menarik sebagai Kandidat SPL Nasional saat saya mendatangi SD Baiturrahman Kota Tasikmalaya.  Sekolah Dasar yang berada di tengah Kota Tasikmalaya  rupanya telah lama mencari informasi tentang program literasi terutama penerbitan buku untuk siswa dan Guru. Hal ini menjadi gayung bersambut setelah kedatangan saya mensosialisasikan GSMB Nasional. Perbincangan yang kurang dari 1 jam antara saya dengan Kepala Sekolah yang biasa saya sapa dengan Ustadz Apep, berbuah optimis. Beliau langsung merespon positif apa yang telah saya sampaikan dan bersedia mengikuti GSMB Nasional.

Hal menarik lainnya adalah ketika saya sedang mengerjakan tugas, HP saya berdering. Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Tasimalaya dalam perbincangannya menanyakan program GSMB Nasional dan meminta saya untuk datang ke sekolah pada hari itu juga. Segera saya meminta izin kepada Kepala Sekolah tempat saya bertugas dan memacu kuda besi kesayangan saya. Setelah sampai dan bertemu petugas keamanan, saya diantar menuju ruang SPMI. Di ruang tersebut rupanya telah berlangsung rapat Tim Literasi Sekolah (TLS) bersama Kepala Sekolah. Saya diminta langsung mensosialisasikan program GSMB Nasional tahun 2022. Yang menarik bagi saya adalah kekompakan dan antusias TLS dan Kepala Sekolah untuk meningkatkan literasi di sekolah tersebut. TLS terdiri dari gabungan Guru Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, Bahasa Sunda dan Tim IT. Bahkan Kepala Sekolah menugaskan 50 siswa dan 20 Guru untuk mendaftar GSMB Nasional yang memang pada hari itu adalah hari terakhir pendaftaran GSMB Nasional.

Selama Uji Penerjunan banyak sekali ilmu dan hikmah yang saya terima. Selain informasi dari sekolah-sekolah yang saya datangi tentang program literasi yang telah dijalani,  kedatangan saya juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah yang belum melaksanakan  program literasi di sekolah mereka. Saya bersyukur kedatangan saya membawa program GSMB Nasional mendapatkan kesan positif sehingga menambah semangat bagi Kepala Sekolah dan TLS terutama menambah semangat saya untuk terus menjelajah mengkampanyekan program Literasi yang sehat, terstruktur dan bergengsi seperti GSMB Nasional.

Pada Kesempatan ini rasa syukur kehadirat Allah SWT saya panjatkan atas segala nikmat dan karunia terutama nikmat sehat sehingga saya dapat melaksanakan Uji Penerjunan dengan maksimal. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah mendoakan dan mendukung saya selama Uji Penerjunan menjadi Kandidat SPL Nasional. Terutama ucapan terima kasih kepada Ibu Gemini Mursela Putri Suyatno selaku mentor saya yang tak bosan membimbing saya selama menjadi Kandidat SPL Nasional.

Kandidat SPL Nasional dan GSMB Nasional adalah salah satu nikmat besar yang Allah SWT hadirkan buat saya khusunya dan Indonesia pada umumnya. Saya berharap bisa lulus menjadi SPL Nasional Tahun 2022 agar saya bisa leluasa untuk menjelajah lebih banyak lagi sekolah di Kota Tasikmalaya yang saya cintai.

Saya Asep Kurniawan Kaustar, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Negeri 6 Tasikmalaya.  Ditengah kesibukan sebagai Guru saya sempatkan menulis buku, Kubuka Dengan Basmalah adalah buku perdana saya yang berisi kumpulan 40 puisi dan mutiara qalbu. Bersama Nyalanesia saya mohon doa restu untuk peluncuran buku saya berikutnya. Tulisan saya yang masih seumur jagung dapat teman-teman baca di https://www.kompasiana.com/asepkk. Saran dan masukan masih dan senantiasa saya butuhkan. Mari teman-teman melalui akun Instagram @asepkurniawankaustar kita bisa berdiskusi, berbagi hal-hal positif. Salam Literasi! Nyalakan Masadepan!

Artikel Terkait