MENYUSURI JALAN SETAPAK MENEBAR IMPIAN BERSAMA NYALANESIA
NURIJAMALASARI, M. Pd.
KSPL 220519_KABUPATEN POLEWALI MANDAR
17 Mei 2022 Hari Buku Nasional atau harbuknas mengumumkan tentang pentingnya budaya membaca. Rendahnya budaya membaca buku di Indonesia sudah menjadi masalah yang melanda sejak dulu. Kondisi ini berkaitan dengan angka melek huruf yang rendah di dalam negeri. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.Programme for International Student Assessment (PISA) diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA adalah studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Setiap 3 tahun, murid-murid berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak, menempuh tes dalam mata pelajaran utama yaitu membaca, matematika dan sains. Kondisi ini merupakan gambaran jelas terpuruknya literasi Indonesia.
Anak-anak negeri bergotong royong menyelesaikan permasalahan ini, salah satunya karya anak bangsa sebuah platform penggiat literasi memberi harapan baru, yah! Nyalanesia. Nyalanesia sebuah sebuah platform yang menyajikan puluhan program literasi terintegrasi yang memfasilitasi Akademisi Indonesia untuk menerbitkan karya. Platform ini mengadakan sosialiasi melalui facebook, instagram, youtube. Dan suatu waktu ia bertandang ke beranda akun media sosial saya. Sepintas saya merasa sama saja dengan platform lainnya yang bergerak dibidang literasi. Namun, setelah mata saya melirik program kegiatan Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional, dengan seabrek program yang ditawarkan, mata saya mulai fokus mencari dari laman ke laman website nyalanesia. Menggali informasi sebanyak-banyak. Saya menemukan apa yang saya cari selama ini. Menjadi Volunter Gerakan Literasi dengan Mengikuti SPL Nasional 2022. Awalnya keraguan mengikuti dengan umur yang telah paruh waktu, namun harapan yang selama ini membuncah dalam dada, menebar impian kepada anak negeri telah di depan mata.
Tinggal di sebuah daerah hasil dari Persekutuan Pitu Ulunna Salu dan Pitu Baqbana Binanga sebagai dasar keberadaan kerajaan di wilayah Mandar. Histori ini tidak bisa dipisahkan dari lahirnya salah satu kabupaten di jazirah Mandar yaitu Kabupaten Polewali Mandar yang merupakan salah satu dari 6 Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Barat. Saat ini Kabupaten Polewali Mandar terbagi atas 16 wilayah kecamatan, yakni : Kecamatan Polewali, Kecamatan Binuang, Kecamatan Anreapi, Kecamatan Matakali, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Tapango, Kecamatan Mapilli, Kecamatan Campalagian, Kecamatan Luyo, Kecamatan Tinambung, Kecamatan Balanipa, Kecamatan Limboro, Kecamatan Alu, Kecamatan Tubbi Taramanu, Kecamatan Matangnga, dan Kecamatan Bulo. Pada tahun 2022 sebanyak 311 sekolah dasar, 86 sekolah SMP, 17 Sekolah SMA dan 28 Sekolah kejuruan. Kesemua sekolah ini tersebar diberbagai wilayah di Kabupaten polewali mandar terbentang dari pesisir pantai hingga pedalaman.
Menapaki jalan-jalan setapak, memanggul tas di atas punggung, membawa harapan ke dalam dada anak-anak untuk sebuah impian melahirkan karya ada di depan mata. Impian yang sama saya tulis di dinding kamar, suatu waktu harus memiliki tulisan sendiri, tertoreh diatas buku, menikmati rasanya hidup diantara kata-kata yang kita rangkai. Nyalanesia dengan program GSMB Nasional, membuat langkah saya semangat dari sekolah ke sekolah meskipun dalam keadaan terbatas karena saya perempuan. Saya hanya bisa menjangkau sekolah-sekolah dalam beberapa kecamatan karena segala keterbatasan. Mendatangi sekolah berbicara dengan kepala sekolah-kepala sekolah ataupun guru-guru penggiat literasi adalah pengalaman baru saya, berbincang dengan mereka membuat wawasan dan juga silaturrahmi menjadi luas. Banyak diantara mereka tergerak dan merasa program yang ditawarkan sangat sesuai dengan harapan kurikulum merdeka, beberapa ingin mendaftar dan sangat ingin namun mungkin ditahun tahun mendatang lantaran proses ARKAS pendanaan sekolah telah final. Namun, GSMB Nasional tidak pernah berhenti, ia selalu hadir ditiap waktu, kapan saja, jika memang sekolah telah sempurna dan yakin secara finansial. Toh! seluruh karya kembali kepada sekolah. Toh! anak-anak akhirnya mampu tergerak untuk menulis bersama guru-gurunya adalah nilai yang tidak bisa ditukar dengan uang. Pengalaman bersejarah ini hanya bisa diresapi jika melaluinya.
Sebuah berita gembira ketika kepala sekolah di tempat saya bekerja kemudian tergerak untuk Mengikuti GSMB Nasional 2022, 110 orang adalah angka diluar dugaan saya, sekolah kami kemudian tergerak membentuk gerakan literasi nasional di tingkat sekolah, walaupun terlambat daripada tidak sama sekali. Nyala kecil itu akan menjadi kobaran BASWARA. Memancar dalam hati yang tulus menggerakkan angka 62 menuju keperingkat atas dunia, karena sekecil apapun usaha kita menunjukkan bakti pada bumi pertiwi. TERIMA KASIH NYALANESIA memperkenalkan tentang Impian yang nyata dengan tekad yang baja.