Efriyeni Chaniago
Saat mendengar dari teman tentang seleksi SPL Nasional dan membaca di sosial media tentang Nyalanesia suatu komunitas Penggerak Literasi yang tak diragukan lagi kiprahnya dengan berbagai program yang menyediakan fasilitas lengkap demi membangun literasi di negeri ini membuat saya sangat tertarik untuk bergabung menjadi Sosialitator Program Literasi Nasional. Menjadi agen perubahan minimal bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar saya. Menciptakan iklim menulis itu menjadi suatu kebutuhan dan mengajak setiap orang menulis bukanlah hal yang mudah, ditambah lagi kondisi negeri sekarang ini dalam perjuangan melawan wabah pandemi Covid-19 yang makin menggila saat ini. Selain itu sekolah tatap maya/daring menjadikan murid dan para guru terlena di dunia maya. Ini semua adalah tantangan yang kita hadapi bersama.
Namun yakinlah di setiap tantangan pasti ada peluang. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Bukik, bahwa tantangan yang kita hadapi sanga luar biasa. Perlu kesabaran, komitmen dan pengorbanan agar bisa sukses. Saya salut dengan Pak Bukik atas perjuangannya, diremehkan, ditertawakan dan dikritik bukanlah hal mudah untuk dijalani untuk bisa sampai ke tahap keberhasilan. Ungkapan Pak Bukik menyemangati saya. ”Mari Nyalakan Masa Depan Indonesia” untuk mewujudkan mimpi anak negeri, menjadikan Indonesia negara yang melek huruf untuk menuju Indonesia yang sejahtera. Bersama orang hebat maka kita akan menjadi hebat. Kisah hidup Pak Andy Noya bagi kami seorang pendidik sangat menginspirasi. “Guru bisa lupa kepada muridnya, tapi murid akan selalu mengingat kata-kata dari guru sampai kapanpun.” Kisah Pak Andy Noya ini pantas kita ceritakan ke anak didik kita, agar mereka juga dapat membuka mata, hati, dan pikirannya untuk memajukan negeri tercinta. Kisah yang membuat saya bangkit menghidupkan nyala pelita semangat literasi di negeri ini walaupun di era pandemi.
Menjadi bagian dari program SPL Nasional Nyalanesia adalah sebuah impian dan harapan teman-teman seperjuangan serta merupakan penghargaan dan motivasi bagi saya. Di program ini saya mendapatkan mentor yang luar biasa dan teman-teman kandidat SPL Nasional yang hebat dari penjuru Nusantara, karena dari 3000 peserta hanya diambil 100 orang SPL. Walau saya tidak terpilih sebagai 100 SPL Nasional namun kepercayaan Nyalanesia memilih saya sebagai Penggerak Literasi Daerah (PLD) adalah suatu penghargaan dan kepercayaan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Apalagi di grup PLD ini saya dapat berinteraksi langsung dengan Mas Lenang sebagai Founder Nyalanesia yang menginspirasi dan memotivasi saya. Bersama Nyalanesia menggerakkan literasi di negeri menjadi lebih mudah karena semua materi untuk menulis sampai penerbitan buku telah disiapkan. Sungguh luar biasa.
Sekalipun kau adalah anak seorang Raja apabila engkau tidak menulis maka habislah tamat riwayatmu. Maka menulislah, karena dengan menulis orang-orang akan selalu mengingatmu. Seorang penulis akan selalu dikenang sepanjang tulisannya yang selalu dibaca orang-orang. Mari nyalakan api kobarkan semangat bagi anak negeri agar mampu mendiri dan percaya diri. Nyala pelita itu takkan usai.