NYALA YANG MENOLAK UNTUK PADAM - Penggerak Literasi

NYALA YANG MENOLAK UNTUK PADAM

NYALA YANG MENOLAK UNTUK PADAM

YESS… inilah satu ekspresi yang keluar dari bibir saya disertai senyum mengembang  ketika dinyatakan lolos 500 Kandidat Sosialisator Penggerak Literasi (KSPL) Nasional  tahun ini. Ini anugerah besar bagi saya karena saya memiliki kesempatan mengenal dan mengenalkan literasi di daerah saya. Menjadi sosialisator program literasi memberikan makna dan kebanggaan tersendiri. Saya sungguh bersyukur atas kesempatan luar biasa ini sehingga dapat melihat perkembangan literasi dari tataran yang lebih luas. Sukacita hati saya karena dengan begini memiliki “sim” untuk berkomunikasi, bersosialisasi menggunakan platform penggerak literasi. Saya merasa legal untuk menyelami, bergerak lebih jauh dalam menggali potensi, menfasilitasi minat, dan menjembatani murid dan anak-anak di lingkungan sekitar untuk bertemu dan menimba ilmubersama guru-guru, pendidik, sastrawan hebat agar bakat dan potensi murid bisa dikembangkan dalam wujud nyata.

Mengingat perjalanan pendidikan Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang  yang tidak pernah surut, menyulut semangat saya untuk mencari tahu bagaimana pendidikan ini tumbuh dan berkembang di setiap generasi. Bagaimana Ibu Kartini berjuang demi kesetaraan pendidikan, bagaimana Ki Hajar Dewantara memerdekakan pendidikan Indonesia mengandung makna mendalam dari perjuangan literasi. 

Semangat saya untuk menyelami perkembangan literasi di daerah berbekal filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara – Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Ini menjadi kekuatan dan nyala dalam  hati saya untuk menjadi penghubung rekan-rekan hebat dan para murid dalam aksi nyata Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB). Dengan komunikasi via Whatsapp  (WA) saya mulai menghubungi beberapa rekan guru. Saya memperkenalkan GSMB ini secara online pada awalnya. 

Literasi yang baik akan terlihat dari kemampuan seseorang dalam bersikap, bertutur kata, berpikir, mengambil keputusan dengan baik.  Seseorang yang memiliki tingkat literasi yang baik akan mampu mengelola emosinya dengan baik pula. Di masa pandemi yang entah kapan akan berakhir ini, saya dan rekan-rekan seperjuangan bertekad untuk bergerak bersama membangkitkan rasa dan semangat untuk selalu menyala.

Program Gerakan Sekolah Menulis  Buku (GSMB) merupakan salah satu wujud aksi nyata yang ditawarkan PT. Nyala Masa Depan Indonesia (Nyalanesia) untuk menggandeng tangan guru, dan kepala sekolah dalam meningkatkan pengetahuan, kompetensi, karakter, dan produktivitas karyanya. Hal ini sejalan dengan peran guru sebagai penuntun murid sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara. Jagung tidak akan berubah menjadi padi. Namun jagung akan menghasilkan yang terbaik jika kita bisa merawat sejalan kodrat alamnya. Begitupun murid, tidak bisa dipaksakan untuk diberikan treatment yang sama karena setiap individu itu unik. Mereka memiliki potensi, bakat, minat masing-masing. Guru berkewajiban menuntun dan mengarahkan sesuai kodrat alam dan kodrat zaman agar murid mendapatkan kebahagiaan yaitu wellbeing (bagja).

Menulis mungkin bukan kegiatan yang mudah. Namun saya percaya dengan satu langkah berani teman-teman dan saya bisa menyalakan semangat untuk menulis karya. Langkah awal saya adalah menghubungi Ibu Siti Nurhikmah seorang guru IPA, pembina Pramuka di SMPN 3 Kubu yang dengan bakat menulisnya telah menerbitkan beberapa karya. Setelah chatting beberapa kali saya mengetahui bahwa Ibu Siti menyambut baik dan antusis dengan GSMB ini.  Kemudian saya melanjutkan komunikasi dengan Bapak Kepala Satuan Pendidikan SMPN 3 Kubu mengutarakan maksud dan tujuan untuk sosialisasi GSMB.

Setelah beliau memberikan kesempatan untuk berkunjung ke sekolah, lalu saya melanjutkan sosialisasi program dan menyerahkan juknis GSMB. Meski tampak keraguan di wajah beliau namun saya tetap optimis bahwa sekolah yang beliau pimpin memiliki potensi besar dan bisa memfasilitasi potensi para murid dan guru.  Dalam kunjungan ini saya juga bertemu dengan Ibu Nurhikmah secara langsung. Dari beliau juga saya mengenal dan bertemu tim literasi di sekolah tersebut, Saya bertemu dengan Ibu Made Poliwati, Ibu Made Mery, dan juga Ibu Putu Ida dan kami larut dalam diskusi program.

Saya melakukan sosialisasi awal di sekolah saya SMPN 2 Kubu,  SMPN 1 Kubu, SMPN 3 Kubu,  SMPN 1 Abang, SMPN 3 Abang, SMAN 1 Kubu, SMKN 1 Kubu, dan beberapa sekolah dasar. Namun hanya melakukan kunjungan ke SMPN 1, 2, 3 Kubu dan SMPN 1 Abang karena terbatasnya waktu. Mengunjungi sekolah-sekolah ini memberi insight baru buat saya. Setiap sekolah memiliki program literasi yang khas dan unik. Ini membuat saya begitu senang bisa berbincang dengan Bapak-bapak Kepala Sekolah luar biasa yang saya kagumi.

Di SMPN 1 Kubu, saya bertemu dengan Bapak I Ketut Cakra dan Ibu AA. Sri Mirah Novayanti. Beliau  menyambut hangat dan  antusias program ini.  Sambutan yang sangat berkesan walaupun masih terkendala beberapa hal dalam keikutsertaan GSMB tahun in.. Semoga tahun depan bisa memfasilitasi potensi murid untuk merdeka belajar.

Di SMPN 1 Abang, saya bertemu dengan Bapak Kepala Satuan Pendidikan Bapak I Gusti Bagus Putra yang juga menyambut sangat baik kedatangan saya. Kami sempat berbincang tentang lebih banyak hal terkait program pengembangan literasi sekolah untuk murid dan guru. Bersama tim literasi yang sangat mumpuni – salah satunya Bapak I Wayan Kerti, sekolah ini telah mampu melaksanakan publikasi karya pada media sosial, cetak dan elektronik. Pencapaian yang sangat  luar biasa.

Perjalanan menjadi kandidat sosialisator di daerah saya memberikan kesempatan memperluas wawasan, dan mengenal program literasi serta pencapaian masing-masing sekolah. Teman-teman guru yang memliki visi yang sama dengan sukarela membentuk komunitas literasi guna mewujudkan literasi daerah yang makin maju. Saya juga belajar bahwa mensosialisasikan sebuah program memerlukan kesabaran dan konsistensi. Setiap perjalanan perlu direfleksi sehingga keesokan harinya bisa melakukan sosialisasi dengan lebih baik lagi. 

Di tahun 2021 ini saya berhasil menggandeng 2 sekolah yaitu SMPN 2 Kubu dan SMPN 3 Kubu dalam program GSMB. Terimakasih Bapak Kasatdik SMPN 2 Kubu, Bapak Drs. I Nengah Suda, M.Pd.H. dan tim literasi sekolah (Bu Nyoman Suwandiari, Pak Wayan Mertana, Bu Nyoman Dewi Juliani, dan Bu Made Maret Mamiani) dan Bapak Kasatdik SMPN 3 Kubu, Bapak I Komang Sukadana, S.Pd., M.Pd. beserta tim literasi sekolah (Ibu Siti Nurhikmah, Ibu Made Poliwati, Ibu Made Mery, Ibu Putu Ida dan rekan-rekan lain yang dalam kesempatan ini belum bisa disebut satu persatu). Terimakasih atas partisipasinya semoga tujuan dalam meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan karakter murid dapat terwujud melalui karya-karya indah yang akan mewarnai perjalanan pendidikan di sekolah kita.

Dalam tulisan ini saya juga memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan ketika melakukan sosialisasi dan kunjungan ke sekolah Bapak/Ibu. semoga bisa berjumpa lagi di lain waktu.  Salam hangat, salam literasi.

Penulis,

Ni Ketut Utami Handayani

SMPN 2 KUBU

2021

Artikel Terkait