Simpul Merah Literasi Daerah - Penggerak Literasi

Simpul Merah Literasi Daerah

Pada awalnya saya tidak mengetahui tentang Gerakan literasi yang dilakukan oleh Nyalanesia serta program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional dan Sosialisator Penggerak Literasi yang diselenggerakan oleh Nyalanesia. Sampai suatu hari awal perkenalan saya dengan program Nyalanesia adalah pada grup WhatsApp di komunitas guru, ketertarikan saya bertambah setelah mengetahui detail programnya dan memutuskan untuk mendaftar serta ikut dalam seleksi SPL Nasional tahun 2022. Sampai saat ini, saya tidak menyangka pada posisi sekarang berjuang untuk mengikuti rangkaian proses seleksi yang tadinya bermodal semangat dan visi untuk memajukan literasi di sekolah menjadi luas ke berbagai sekolah di daerah saya tercinta. Judul kali ini diambil, untuk mengingatkan saya tentang seekor burung simpul merah (Calidris canutus). Meskipun dia kecil dengan bentang sayap 20 cm, tetapi dia bisa terbang menempuh jarak 15.000 kilometer per tahun. Hal yang sama ingin saya maknai perjuangan saya kali ini dalam kontribusi mengembangkan literasi di daerah saya.

Proses yang dilakukan sampai tahap ini memang tidak mudah, tetapi ketika Allah sudah menetapkan ketentuannya tidak ada yang tidak mungkin. Perjuangan yang di atas kertas terlihat mudah ternyata setelah dijalani dan terjun ke lapangan langsung. Semua diluar ekspektasi, tidak mudah ternyata menembus batas pikiran berbagai pihak untuk menyatukan visi dan misi dalam memajukan literasi di daerah di tengah kurangnya motivasi dan minat terhadap literasi itu sendiri. Beberapa pihak ada yang tahu tetapi seolah tidak terlalu penting dan cenderung mengenyampingkan. Dari sini tingkat optimisme itu bergejolak untuk membuktikan lebih jauh ke berbagai pihak bagaimana proses ini nantinya berlanjut. Dari beragam tanggapan yang ditemui, peluang paling lebar dan menjadi salah satu penyala kembali motivasi untuk bergerak adalah dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kota melalui Wakil Walikota, dukungan ini memberikan angin segar dan harapan baru bagi giat literasi di daerah saya selanjutnya.

Uji penerjunan kali ini memberikan banyak manfaat dan pola pikir baru dalam berbagai proses mendewasakan kehidupan. Mengasah kemampuan komunikasi, psikologi dan kesabaran. Bahwa hal baik harus terus dilanjutkan, dan nantinya akan memberikan dampak yang signifikan kedepannya. Proses bertumbuh ini saya rasakan, ketika kita harus sabar dalam mengemban misi yang telah diamanahkan. Kita sebagai manusia hanya berusaha semaksimal yang kita mampu nantinya Allah jua yang akan menentukan hasil dari rangkaian proses yang telah dilakukan, dengan itikad baik saya percaya Allah akan membukakan pintu rahmatnya untuk dimudahkan dan diberi kelancaran setiap prosesnya. Kita berjuang untuk menikmati prosesnya, hasil bukan sepenuhnya tujuan akhir.

Langkah tidak terhenti, perjuangan terus berlanjut. Sekolah-sekolah telah didatangi, berbagai pendampingan sebagai KSPL telah dilaksanakan, dalam proses sosialisasi ke berbagai sekolah, sambutan yang didapatkan pun beragam. Dari sekian banyak sekolah yang telah di datangi, satu sekolah yang saya beri apresiasi dimana letak sekolah yang cukup jauh dari kota, tetapi terus bergerak untuk memajukan budaya literasi dan akhirnya mendaftarkan sekolahnya untuk mengikuti program GSMB Nasional. Kebahagiaan tersendiri saat institusi yang kita ajak menyambut dengan penuh antusias, rasa optimis selalu saya gaungkan disetiap pembuatan laporan kegiatannya.

Perjalanan bersama Nyalanesia memberikan warna tersendiri bagi saya, peluang-peluang komunikasi baru dan bertemu orang-orang untuk belajar kembali menyuarakan gerakan literasi yang saat ini didaerah saya kurang begitu menggema. Saya merasakan dukungan yang besar dan touching personal dalam setiap pembimbingan yang saya lakukan. Saya merasa tidak sendirian berjuang. Hal ini lah yang membuat saya bangga dan merasa perjuangan ini harus terus berlanjut dan memberikan inspirasi baru bagi saya untuk mengembangan program literasi daerah lebih menyenangkan bagi setiap sekolah.

Nyalanesia menurut saya sangat baik dalam merancang program ini, saya baru merasakan gerak secepat ini dalam melaksanakan sebuah program, masih dalam tahap diuji tetapi sudah serasa menjadi partner dalam bekerja. Berkolaborasi jarak jauh tetapi terasa sangat dekat. Semoga nantinya dapat berkolaborasi di daerah saya dalam merancang program terbaik dalam gebrakan literasi di daerah saya. Hakikatnya program ini memberikan saya sebagai KSPL sebuah ruang untuk menyalurkan hobi, minat dan bakat serta kesempatan bagi saya mengembangkan potensi literasi, baik secara pribadi maupun bagi banyak orang. Semangat yang sama untuk saya tularkan kepada banyak pihak secara bersama-sama memperbaiki budaya literasi, agar tercipta manusia yang gemar membaca. Sesuai perintah Allah dalam surah Al-Alaq ayat pertama yakni “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”. Sudah menjadi fitrahnya manusia untuk belajar dengan membaca baik yang tersurat mapun yang tersirat dimana salah satu kunci membuka gerbang pengetahuan adalah dengan banyak membaca.

Ada harapan dan impian dimana pojok-pojok baca sekolah dipenuhi oleh anak-anak dan guru yang aktif berliterasi, lebih jauh ketika banyaknya orang yang sedang membaca buku di ruang-ruang publik di negara ini. Saya berusaha memberikan kontribusi berupa semangat dan motivasi kepada khalayak umum, serta memulai langkah kecil saya untuk memenuhi rak-rak buku saya dengan buku bacaan yang kelak akan saya bagikan kepada guru-guru disekitar saya, agar mendapatkan “ghirah” yang sama untuk melestarikan budaya yang baik ini, yakni budaya literasi. Mengutip sebuah kesimpulan dari tulisan Ahmad Soleh (Pengasuh Website Madrasah Digital) yang berjudul Memaknai Ghirah Ala Buya Hamka yakni: “Ghirah tidak hanya berarti semangat, tapi pula niat, dasar, dorongan, kecintaan, dan rasa memiliki serta merawat. Bahkan, ghirah itu mesti dipegang teguh dan diperjuangkan sebagai bukti bahwa manusia itu ada.”

Membaca kunci ilmu pengetahuan dan Menulis adalah cara mengikat pengetahuan. Jadikanlah dirimu dikenang dengan karya terbaikmu melalui tulisan, yang dapat menjadi amal jariyah kelak dan dapat dibaca oleh anak keturunanmu nantinya. Dari pengalaman yang saya lakukan dapat saya maknai bahwa jangan pernah mengkerdilkan diri kita, meskipun kita kecil tetapi dengan semangat dan daya juang yang besar seperti halnya burung Simpul Merah kita buktikan bahwa kita bisa menjelajah lebih jauh dan memberikan banyak manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Mari Menjelajah Untuk Mengubah.

Artikel Terkait