Terus Menyala dalam Badai - Penggerak Literasi

Terus Menyala dalam Badai

20 hari telah berlalu, kegiatan uji penerjunan usai sudah. Harap cemas berkecamuk seakan merambat seiring dentang jarum jam menunggu penguman hasil uji penerjunan KSPL. Tangan terus saja bergerak mengelus layar smart phone milikku, menggulir turun dan naik harap mendapatkan info terbaru seputar KSPL. GSMB Nasional bagiku hanyalah sebuah wadah untuk meningkatkan gerakan Literasi, saya tanamamkan tekat dalam diri ini apapun hasil uji penerjunan,  gerakan Literasi yang sudah lama kami jalani tidak akan pernah terhenti.

Setelah sekian lama menunggu, dengan rasa harap-harap cemas, akhirnya informasi yang saya tunggu  tiba juga. dengan seksama dan teliti mulai mengurutkan daftar nama yang tertulis di layar ponsel, nama demi nama tidak luput dari pengawasanku, ternyata nama saya tertulis pada nomor urut 40.

“Alhamdulillah”, bibir ini mengguman, cukup lama saya duduk tertegun antara percaya dan tidak. Dengan ini saya bertekad, ini baru permulaan, gerbang literasi telah terbuka namun jalan masih panjang, saya akan terus pupuk semangat ini agar tidak lekang halang rintang.

Mengingat kondisi alam dan cuaca sangat mempengaruhi koneksi internet di tempat saya. Tinggal di lereng Tambora yang berhadapan lagsung dengan Teluk Saleh, dan sering kali cuaca tidak menentu begitu pula dengan jaringan internet yang sering terjadi gangguan. Kondisi yang saya ceritakan di atas benar-benar terjadi hari ini pada saat pelantikan SPL.

Persiapan sudah rampung, duduk manis dihadapan ponsel, ternyata oh ternyata, salah satu tokoh favorit saya muncul sebagai pembicara, “Bang Andy “ kami sering menyebutnya, “maklum kebiasaan kami  mantan anak rimba. Yang selama ini, hanya dapat menjumpai Andy F. Noya   dalam sebuah acara inspiratif  di salah satu stasiun televisi “Kick Andy”. “Tidak disangka”, kita bisa satu acara webinar dengan tokoh yang saya favoritkan ini. Bukan sekedar itu, dari sini saya dan peserta webinar yang lain dapat mendengarkan secara langsung, bagaimana perjalanan hidup masa kecil sang tokoh, menjalani kehidupan yang serba sulit, namun tetap menanamkan tekat untuk terus maju.

Tidak terasa tetesan air mata peserta webinar, ketika sang tokoh mulai mengulas, bagaimana dia harus mencari keberadaan salah satu guru yang dia anggap paling berpengaruh dalam hidupnya. Guru yang selama ini ia kagumi saat ditemui memiliki kehidupan dalam keprihatinan.

Hal yang luar biasa bagaimana sang tokoh begitu memuliakan jasa seorang guru, sampai dia harus meluangkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui keberadaan ibu guru. Oleh karena itu, saya mengutif beberapa pesan yang sangat melekat yang disampikan oleh Bang Andy,

“tidak ada kebetulan, saya percaya semuanya adalah rencana Tuhan”

“Nama kita adalah branding kita”

“Tanam kebaikan selagi  masih ada kesempatan”

“Hidup hanya satu kali, buatlah menjadi berarti”

“Bagi guru, siswanya banyak sekali, tetapi bagi siswa gurunya hanya satu, sampaikan kalimat yang baik sehingga tertanam dan diingat oleh mereka seumur hidup”.

Tidak terasa penyampaian seorang inspirator akan berakhir, dan saya bersyukur jaringan internet masih bersahabat, dan terus berharap hari ini jaringan tidak terganggu. Kini saatnya kami mendengarkan penyampaian pembicara kedua Bapak Bukik Setiawan seorang penggagas “Merdeka Belajar,” .

Gagasan beliau tidak mudah untuk diterima, begitu banyak tantangan yang harus dihadapi, sindiran dan diremehkan akrab menghampiri,  namun Sang Penggagas memiliki tekad yang saya petik untuk menyalakan semangat saya pribadi:

“jangan berhenti untuk berbuat baik ketika dikritik karena ada tiga tahapan lagi yang akan kamu terima, yaitu diabaikan, ditertawakan dan  diterima.

“berbuat baik tidak harus dengan materi, cam kan itu.

“punya diri sendiri, punya dukungan dari sekitar dan punya mentor. Sehebat apapun kita temukan seorang mentor.”

Dari kutipan ini, saya menarik kesimpulan berbuat dan belajar tiada henti, saya berjanji pada diri: tiada kata menyerah.

Penyampaian kedua pembicara yang sangat inspiratif seakan menjadi nutrisi baru dalam memupuk semangat untuk terus mensosialisasikan program GSMB Nasional dalam menggali potensi terpendam generasi bangsa, yang selama ini tidak ada wadah sebagai penyalur bakat kreatif mereka.

Sampai di penghujung acara webinar, pembacaan SK Pengukuhan SPL. Saya tertegun menyaksikan layar ponsel yang mulai muncul lingkaran kecil berputar, itu artinya, gangguan jaringan mulai terjadi. Saya bergeser dari posisi duduk sebelumnya, berharap mendapatkan jaringan yang lebih kuat.

Dengan bergantian mendatangi pepohonan rindang disekitar halaman rumah. Saya berharap jaringan akan bersahabat, namun tidak kunjung seperti yang diharapkan. Saya coba dan coba lagi sampai meninggalkan pekarangan rumah terus berharap saya masih bisa mengikuti sesi terahir dalam webinar, namun sayang hingga acara usai jaringan tidak kunjung membaik.

Artikel Terkait