Tidak Ada Kebetulan Karena Semua Adalah Rencana Tuhan - Penggerak Literasi

Tidak Ada Kebetulan Karena Semua Adalah Rencana Tuhan

Tidak ada kebetulan karena semua adalah rencana Tuhan

Kalimat itu sangat menohok relung hati saya. Betapa tidak, selama ini saya selalu menganggap kadang Tuhan tidak adil memberikan saya hantaman cobaan silih berganti. Padahal ternyata rencana Tuhan pasti ada untuk itu, walaupun saya belum menemukannya sekarang. Kalimat itu yang disampaikan oleh idola saya, yang biasanya saya hanya sering menyimak obrolan beliau di televisi, Andi F Noya. Bertemu secara virtual dalam satu ruang zoom memberikan begitu banyak perubahan pandangan dalam hidup saya. Walaupun hanya satu jam lebih beliau berkisah, tetapi itu sangat daging sekali.

Bagaimana saya bisa mendengarkan kisah beliau? Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang guru yang mengajar di lokasi kecil di peta yang bahkan mungkin orang sama sekali tidak mengenal namanya. Tetapi itulah tadi yang dikatakan rencana Tuhan. Diawali dengan suatu hari ketika saya membaca sebuah informasi rekrutmen untuk menjadi seorang  Penggerak Literasi, di laman media sosial saya. Saya walaupun hanya guru biasa tetapi memiliki keinginan luar biasa untuk maju. Meningkatkan kompetensi diri sendiri apalagi meningkatkan kompetensi orang-orang di sekitar saya itu adalah cita-cita saya dengan segala keterbatasan yang ada. Tentu saja dengan mengikuti seleksi tersebut saya selangkah untuk mendekati cita-cita.

Ada kisah unik ketika saya mendaftar untuk seleksi, tiba-tiba ada yang mengirim saya pesan mengenai program ini yang katanya adalah penipuan, lengkap dengan beberapa tautan. Apa saya percaya langsung, tentu tidak. Saya berubah menjadi detektif dadakan dan mencari informasi di internet, hingga bertemu dengan seorang luar biasa yang sudah menggeluti program ini dari beberapa tahun yang lalu. Dari beliau, saya mendapatkan pencerahan sehingga dengan bismillah saya melanjutkan progres saya untuk terus maju.

Setelahnya kisah saya masih tidak mulus-mulus saja. Ada uji kompetensi melalui tulisan yang harus saya ikuti dan kemudian penerjunan ke lapangan yang berat bagi saya karena kondisi daerah yang menuntut untuk di rumah saja, kecuali untuk keadaan yang mendesak. Tetapi lagi-lagi, jika bukan rencana Tuhan saya tidak akan lolos dan akhirnya terpilih menjadi salah satu dari sekian banyak orang hebat sebagai Sosialisator Program Literasi Nasional (SPLN). Bantuan mentor di grup Kandidat yang mengobarkan semangat juga motivasi dari rekan-rekan sesama pejuang literasi sangat luar biasa, dan saya bersyukur di titik ketika memilih untuk mundur atau terus, saya memutuskan untuk meneruskan perjuangan.

Jalan saya ke depan untuk menjadi pejuang literasi tidaklah mudah. Tentu saja akan ada banyak onak dan duri yang menghalangi langkah. Tetapi dari motivasi juga pengalaman yang disampaikan Mas Andy juga Mas Bukik dalam seremoni pelantikan lalu menjadi cambuk untuk saya agar tidak menyerah. Jangan berhenti berbuat baik ketika dikritik, karena ada tiga tahapan lagi sebelum diterima yaitu diabaikan, dan ditertawakan. Pesan Mas Bukik akan selalu terngiang ketika saya merasa lelah dan ingin berhenti saja.

Bismillah, apapun yang terjadi di depan, walaupun saya tidak tahu akan ada halangan dan rintangan seperti apa, semangat menyalakan masa depan literasi bersama Nyanesia akan terus hidup, karena selagi masih ada kesempatan, menanam perbuatan baik itu adalah mutlak.

Mari bergerak kawan!

Artikel Terkait