KADO BUAT SANG PEJUANG - Penggerak Literasi

KADO BUAT SANG PEJUANG

Oleh: Cicilia Lililis Sumantini

Menjadi seorang SPL Nasional (Sosialisator Penggerak Literasi Nasional) bukan suatu kebetulan, namun terpilih karena memang layak untuk dipilih. Melalui proses  panjang yang tidak mudah untuk dilalui oleh setiap orang, aku bersama 87 teman yang lain berhasil sampai di sini. Setelah bersaing dengan 3.000 lebih kandidat, seleksi tahap pertama terlewati dan terpilih 1.000 orang terbaik menurut panitia. Selanjutnya dari 1.000 orang tersebut dilanjutkan dengan seleksi tahap kedua berupa tes dan terpilih 500 orang sebagai KSPL Nasional (Kandidat Sosialisator Penggerak Literasi Nasional). Setelah  itu diadakan uji penerjunan untuk mengajak sekolah-sekolah untuk mengikuti program GSMB Nasional (Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional), boleh secara tatap muka yaitu datang ke sekolah-sekolah maupun dalam jaringan.

Dalam situasi sulit seperti ini, di masa pandemi Covid-19 semakin menyebar dan mengganas, kami para KSPL Nasional terus dan terus melakukan sosialisai ke sekolah-sekolah, baik di kota maupun di desa agar Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional ini dapat diketahui  dan diikuti oleh sekolah-sekolah di daerah kami masing-masing. Karena letak geografis yang cukup sulit, juga fasilitas internet yang kurang memadai di daerah kami, aku harus  memberanikan diri untuk mendatangi sekolah-sekolah tersebut. Setelah sampai di sekolah tidak semudah membalikkan tangan, beberapa menerima, namun dengan berbagai alasan belum bisa bergabung, dan tidak sedikit pula yang menolak. Masing-masing dari kami berjuang dan berjuang agar guru-guru dan siswa-siwa di seluruh nusantara ini dapat mengikuti program ini. Banyak hal yang telah kami lewati hingga sampailah pada pengumunan terpilihnya 88 SPL Nasional, termasuk aku. Puji syukur luar biasa yang bisa terucap dari mulut ini kepada Tuhan, kepada pihak Nyalanesia yang telah mempercayakan tugas menjadi SPL Nasional di tahun ini.

Hari Rabu, 14 Juli 2021, hari pelantikan kami yang sedianya diadakan di kota Solo, Jawa Tengah secara tatap muka, namum karena kondisi yang tidak memungkinkan acara tersebut dilaksanakan secara daring, dari tempat kami masing-masing. Luar biasa bangga kami bisa terpilih menjadi KSPL Nasional, aku sendiri merasa sangat terharu dan bahagia karena motivasi saya ikut dalam program ini benar–benar terjadi. Awalnya karena rasa prihatin, kecewa, sedih dan malu atas pemetaan yang dibagikan oleh pihak Nyalanesia yaitu nol data untuk provinsi Papua Barat terkait keikutsertaannya dalam GSMB Nasional ini meski sudah tahun ke-5, maka aku ingin sekali biar satu sekolah saja bisa mengikuti kegiatan ini, dan luar biasa ada 7 sekolah yang sudah ikut serta dalam kegiatan ini pada saat sekarang. Kesan aku Nyalanesia benar-benar luar biasa kepeduliannya terhadap literasi bangsa kita yang masih rendah, bukan diam tetapi berbuat banyak dengan program–program yang luar biasa. Aku sangat bangga sebagai alat atau kaki tangan yang bisa membantu nyalanesia. Pesanku untuk Nyalanesia, terus kobarkan semangatmu untuk meningkatkan literasi bangsa ini dengan caramu.

Nyalanesia yang luar biasa dalam keikhlasan dan kepeduliannya dalam melayani anak-anak bangsa melalui program-programnya, ternyata telah mempersiapkan kado buat kami para SPL Nasional dan Penggerak Literasi Daerah di acara pelantikan. Wow… ternyata kami dipertemukan dengan dua orang hebat yang tidak pernah kami sangka-sangka. Beliau adalah Bapak Andy Flores Noya dan Bapak Bukik Setiawan.

Aku pun terharu dan menangis mendengar sharing yang luar biasa dari Pak Andy, betapa sulit kehidupan beliau untuk mencapai sukses seperti ini, dan betapa mulia hati beliau yang selalu mengingat guru-guru yang telah mendidiknya. Aku seorang guru tentu saja sangat bangga dan bahagia bila semua murid memiliki hati yang tulus seperti pak Andy.  Inspirasi yang luar biasa untukku saat ini.

Heran, kagum, dan mendapat wawasan tersendiri mendengar sharing dari Pak Bukik, ternyata kadang–kadang jika kita punya keyakinan yang baik terhadap sesuatu, kita harus melakukan kegilaan tersendiri yang bahkan dimata orang-orang lain menjadi aneh dan tidak masuk akal. Ide-ide beliau untuk merdeka belajar menjadi pertentangan dan perdebatan di kalangan para pemerhati pendidikan. Namun dengan tekad, keyakinan beliau untuk kemajuan bangsa ini dan juga untuk tetap bisa bertahan di tengah situasi sulit seperti ini, dengan berani beliau mencetuskan ide baru untuk bangsa ini yaitu MERDEKA BELAJAR.

Pengalaman yang sangat menyenangkan sekaligus membanggakan bisa berada satu Zoom Meeting bersama beliau berdua, tokoh-tokoh nasional yang hebat, serta para tokoh-tokoh terbaik dari pihak Nyalanesia.  Kado luar biasa dari Nyalanesia buat kami para pejuang literasi.  Tidak sia-sia perjuangan kami, hingga titik ini. Aku sebagai salah satu Sosialisator Program Literasi Nasional sangat berterima kasih atas kado ini.

Artikel Terkait